FILSAFAT CINTA

Oktober 22, 2012 0 Comments A+ a-


ilustrasi foto dari: lilblackstar.wordpress.com
Siang menghantar aku untuk cepat berlalu dari jalanan berdebu dan terik mentari tengah hari. Aku bergegas bersama dua kawanku, Riven dan Sar Manek. Langkah yang panjang-panjang membawa aku dan Sar berpisah dengan Riven di lorong kios depan Gereja Betlehem. Aku sempat mengatakan sesuatu padanya, lalu kami sama-sama menghilang dari balik tikungan.
Ilustrasi foto dari: break-angel.blogspot.com
Aku bergegas menukar baju dan sebelumnya membuka sepatuku. Axioo MNC-ku mendarat mulut dalam tas, lalu aku bergegas kembali ke kostnya Riven. Aku sudah berjanji denganya pagi tadi sebelum kami mengikuti ujian akhir Mata Kuliah Analisis Mangenai Dampak Lingkungan. Janjiku untuk meng-update antivirus di laptopku dengan modem yang baru dipinjam dari temannya.
Sayang, kesalahan yang tidak kupahami pada laptopku membuat niatku tersebut tak terlaksana. Aku lalu memilih untuk browsing beberapa tutorial penting untul blog sambil menelusuri facebook. Riven tak bisa mengalahkan egoismeku untuk berinternatan, sehingga memilih untuk istirahat siang. Aku senang karena dengan begitu tak ada yang menggangguku. Rasanya bosan juga hanya sekedar menunggu komentar dan chatting-an bersama teman-teman facebookers. Kucoba membuka beberapa blog yang pemiliknya kukenal.
Sempat menemukan sebuah tulisan di blog milik kakak sepupuku.
“Jika kamu menyukai seseorang karna dia cerdas, Itu bukan CINTA tapi KAGUM
Jika kamu menyukai seseorang karna dia cantik dan cakep, Itu bukan CINTA tapi NAFSU
Jika kamu menyukai seseorang karna dia kaya, Itu bukan CINTA tapi MATRE
Jika kamu menyukai seseorang karna dia miskin dan sederhana, Itu bukan CINTA tapi rasa KASIHAN
Jika kamu menyukai seseorang karna dia baik, Itu bukan CINTA tapi rasa SIMPATIK
Jika kamu menyukai seseorang karna dia sabar, Itu bukan CINTA tapi PEDULI
Dan…
Jika kamu menyukai seseorang padahal kamu sendiri tak tahu kenapa, Maka itulah CINTA sejati”
            Sungguh, sebuah tulisan kayak makna dan penuh dengan pesan moral bagi kita, kawula muda milenium ketiga ini. Teringat kembali akan kata-kata senior pada Masa Penerimaan Anggota Baru KMK St. Thomas Aquinas tiga tahun silam. CINTA UNIVERSAL..CINTA KMK.
Cinta di sini tidak ada embel apa-apa. Apalagi cinta karena NIKO (Nona Ikut Karena Obat). Cinta dari lubuk hati yang tak pernah berbohong. Cinta yang dijalin bukan sekedar bualan kata-kata iklan yang menggiurkan. Cinta tanpa pamrih dan penipuan. Ini merupakan cinta dari diri sendiri. Cinta yang terajut memang sangat sabar dan murah hati karena menurut Philip James Bailey (1816-1902), pujangga asal Inggris “yang pertama dan terburuk dari semua penipuan adalah menipu diri sendiri”
Masih membekas dalam ingatanku ketika semua berkumpul, berbagi cerita dan canda tawa. Semua kesedihan seakan sirna. Solidaritas yang dibentuk sungguh nyata. Dengan begitu secara tidak langsung kita telah mendukung SUMMA THEOLOGIA-nya Bapak Pelindung Keluarga kita, St. Thomas Aquinas. Menjalankan ajaran Tuhan sama dengan kita telah mengakui adanya ada yang tidak bisa diadakan, yakni Tuhan kita-BAPA YANG KEKAL-Lera Wulan Tana Ekan-Dua Nggae-Mori Kraeng-Uis Neno


Yang tercecer di sudut-sudut kamar kostku
DEPERGAN KOZT, 00:35 23 Juni 2011

Tulisan Terbaru

Sera Diri – Salah satu Tahap Perkawinan Tana Zozo.

Ilustrasi dari internet   “saya cintau dengan kau e…” “hmmm… gombal” “Tidak e. Serius” “kalo serius buktinya mana?” “bukti apa? Be...