Bergoyang di Atas Kendaraan Umum
Gambar sekedar Ilustrasi Sahaja |
Kalian pasti pernah
merasakan betapa ramainya mengendarai sebuah kendaraan umum. Bila kalian berada
di NTT, maka kalian akan menemukan Bemo yang sangat amat hingar bingar dengan
suara musiknya. Sehingga banyak orang mengatakannya “Diskotik Berjalan”. Jangan
banyak komentar, bila kalian menumpangnya. Cukup duduk manis, sembari mengikuti
alunan musik yang diputarkan.
Fenomena ini juga
sebenarnya menjadi semacam gaya hidup bagi kawula muda NTT. Semua lagu akan ter-update
ataupun menjadi begitu terkenal, hanya karena bemo. Lagu-lagu hits itu bukan
karena memiliki rating di radio atau televisi. Bukan. Hanya dari bemo. Bila kalian
ingin lagu kalian menjadi terkenal di NTT. Cukup berikan ke para sopir. Selanjutnya
tunggu saja, apakah lagu itu digandrungi atau tidak.
Berbicara tentang musik
di bemo, tentu akan membuat kita seolah kegatalan kaki. Kita akan berjingkrak
mengikuti irama beat dari lagu
tersebut. Inilah goyangan yang tak kalah hebohnya, dibandingkan goyangan di
pesta ataupun di tempat hiburan malam.
Berbicara tentang
goyangan di dalam bemo ini, membawa saya teringat akan kisah-kisah saya ketika
menumpangi kendaraan umum di flores. Bila kita menumpangnya, secara otomatis
kita akan bergoyang, walau musiknya belum diputarkan. Apa pasal? Rata-rata
jalan menuju desa-desa di flores kurang mulus. Walau beraspal, pasti aspalnya
sudah bolong sana-sini.
Inilah sebenarnya masalah
yang emmbuat kita bergoyang. Sepanjang perjalanan kita akan bergoyang terus
menerus akibat kondisi jalan yang tidak bagus. Jika kalaian bergoyang tanpa
irama musik, itu bukan karena kegilaan kalian, kawan. Itu hanyalah kegilaan
jalan yang berlobang. Bila kalian ingin terus bergoyang, maka carilah kendaraan
dan menuju jalan berlobang.
Sekian kegilaan
goyangan isi otak saya.
Tulisan ini sebenarnya
bermula dari membaca twit dari Seseorang. Isinya begini:
*terguncang2 dalam mobil* jalan menuju Nuabosi tempat singkong terenak se-NTT bahkan Indonesia ini highway to hell. :))