Yang Tersisa dari Hari Kelahiran Pancasila di Ende 2013
Bagian 1
Pandangan Pribadi
Pandangan Pribadi
Hari lahir pancasila
merupakan sebuah hari bersejarah, dimana di hari itu kita memperingati sebuah
landasan ideologi bagi bangsa kita. Landasan ini yang membuat negara itu
merdeka dan tetap bersatu.
Sebuah momentum yang
mestinya disadari dari dahulu oleh pemimpin bangsa bahwa ide yang muncul itu
berasal dari Bung Karno. Beliau merenungkannya pada sebuah tempat di kota kecil
yang tidak banyak diketahui orang. Kota itu bernama Ende (yang pada banyak literatur
lama menulisnya ‘Endeh’). Dari Ende pemikiran tentang pancasila diilhami.
Atas dasar sejarah itu,
maka Tahun 2013 ini, menjadi tahun revitalisasi sejarah. Bahwa sejarah
pancasila sesungguhnya lahir di Ende pada saat Soekarno diasingkan di Sana. Dalam
rangka memperingati hari lahirnya pancasila, sekaligus peresmian situs dan
patung Bung Karno di Ende oleh Wapres Boediono, maka Ende mulai berbenah.
Semua rancangan
kegiatan dan persiapan dari berbagai kalangan menjadikan kota kecil ini
disibukan. Para PNS dan Anak SMA sibuk berlatih Tarian Tradisional Gawi, yang
lain sibuk mempercantik wajah kota. Spanduk, baliho dan papan reklame lainnya
terpasang di setiap sudut kota yang dianggap strategis. Hal lain yang turut
bersumbangsih memeriahkan Kota ini ilaha kedatangan Kapal Angkatan Laut. Sejak kedatangan
kapal itu, orang tumpah ruah di Dermaga Ende. Melihat dan memotret. Ada pula
yang masuk untuk sekedar melihat-lihat isi dalam kapal itu.
“Baru kali ini ada
kapal besar masuk”. Seorang Ibu di samping kiri saya berkomentar.
“Ini lebih besar dari
Awu atau Wilis (maksudnya KM. Awu dan KM. Wilis-Pen)”. Yang satunya menambahkan.
Semuanya telah banyak
memberikan dampak bagi masyarakat. Saya berharap hal ini akan berlanjut,
sehingga ini bukan hanya sebuah kegiatan momentum, tapi kegiatan keberlanjutan
untuk mengembangkan pariwisata dan perjalanan sejarah Kota Ende.