Ama Alekot (Bapa Kami versi Uab Meto)
Kurang lebih setahun
yang lalu, saya diajak oleh Romo Amanche untuk mengikuti natal di Paroki Santo
Paulus Oinlasi. Saya menyanggupinya, karena katanya kami akan ke Boti, sebuah
perkampungan tradisional yang masih kental dengan agama aslinya, HALAIKA. Di sini
saya tidak bercerita tentang bagaimana keadaan kampung Boti dan berbagai ritus
maupun ritual adatnya. Saya berkesan ketika beberapa hari kami mengikuti misa
di Paroki Oinlasi.
Hal yang membuat saya
tersentuh adalah umat menyanyikan Doa yang diajarkan Kristus sendiri itu, ke
dalam bahasa daerahnya. Saya cukup senang. Begini kira-kira doa itu yang bisa
saya tuliskan.
AMA
ALEKOT
Ama
alekot uis neno tunan
Haim lomi
seke mpules kit
Hit pah
lof nem
Hit loim
ten jadi
Na noeban
nbi naijan nai
Mfe kai
mipen mnahat neno-neno
Kaisa ta
to’an fun sanat naek
Atoin asusar
kai haim
Msao mifefin
O ama
kaisam mpolin kai
Di
kampung, saya juga pernah mendengar tentang berbagai doa harian dalam bahasa
daerah Ende, karena kebetulan kakek saya adalah guru agama kala itu. Tapi sampai
sekarang saya belum bisa mengarsipkannya di dalam kertas. Mudah-mudahan dalam
waktu dekat ini. Amen.
3 komentar
Write komentarTrimakasih, sudah berbagi,
ReplyIni sebuah lagu yang sebenarnya sedikit berbeda dengan teks doanya HAI AMA, lebih dikenal di daerah TTS, jarang dinyanyikan di TTU dan Oekusi yang sama-sama berbahasa Dawan.
Sama sama Romo. Ini suatu bentuk apresiasi saya karena pernah mendiami tanah timor.
ReplyThanks lagu daerah yg menarik bagi umat kristiani
Reply