Percakapan Imajinatif nan Absurd dengan Mathemesi di Sebuah Pertemuan Dunia Maya.
Bidadari via faktakah.com |
Telah lama saya tidak lagi melihat, mengingat, bahkan berkomunikasi dengannya. Entah kenapa malam ini, saya begitu melankolis. Kembali mengingatnya. Tentang kenangan. Tentang rasa. Tentang penolakan. Tentang sakit. Tentang hati dan yang patah. Lalu saya mulai mengandaikan. Membikin imajinasi absurd tentang percakapan dengannya.
“Kamu di
mana? Saya jemput e?”
“hahahaha jemputan?
Ini sdh pukul 00.27 WITA. Kita harus istirahat. Gbu”.
“Tunggu dulu
ka”
“Sekarang
00.28. Saya kasih waktu 1 menit untuk ketik kenapa jangan dulu tidur dan harus
tunggu?”
“Saya mau
ngobrol. Itu saja. Titik.”
“Ini sudah
pukul 00.30. Besok pagi saja kalau mau ngobrol ”
“Kalo besok
pagi saya menghadap yang Maha Kuasa?”
“Pesimis
sekali... Hahaha... Ok sekarang 00.31, 29 menit ke depan ngobrol”.
“Tq. Asl?”
“Khayangan. Taman
Eden tapi dari kecil tinggal di Khayangan”.
“Age-sex-location.
Standart chattingan MiRC”
“23 –
Khayangan – Female”
“Hobby?”
“Balas
chatting tengah malam”
“Punya pacar
exfrater?”
“Frater..
Tapi sudah mantan... Hahaaa”
“Kalo saya
ajak pacaran?
“Semudah itu
ajak pacaran?”
“Iya.
Pacaran itu mudah. Mempertahankan yang sulit”
“Pengalaman
kow? Hahahaha”
“Jawab dulu pertanyaan
saya!”
“Saya lebih
suka menikmati kesendirian
“Terus exfrater?”
“Yang di
foto profil saya kemarin? Hahahaha... Ya ampun betapa beruntungnya punya kaka
ex ef er yang tidak mirip biar bisa menutupi status adiknya yang jomblo..”
“Hmmm... boleh
tau minat kuliahnya kemarin?”
“Saya tidak
kuliah. Saya hanya orang kampung yang hanya tamatan SMA kaka”
“Serius?”
“Ini
pertanyaan serius untuk pernyataan yg mana?”
“Yang
tentang kuliah itu”
“Serius...”
“Yakin,
tidak sedang berusaha membohongi lawan bicara? Eh, maksudnya lawan chatting”
“Hahahahahaha...
Matematika”
“Semua
bilangan kalo dibagikan nol hasilnya berapa?”
“Tak
terdefinisi”
“kalo
dikalikan nol?”
“0”
“Punya minat
di tulis menulis?”
“Ah tdk..
Hanya baca saja.. Saya hanya punya minat di fisika bahkan saya tidak menyukai
matematika”
“berarti kamu
orangnya suka orang dari fisiknya?
“Ah tidak...”
“Oh ya. Mau
pacaran?”
“nanti kalo
saya sudah bisa jatuh cinta (lagi)
00.55
artinya 5 menit lagi tidur”
“cinta bukan
untuk jatuh tapi untuk dirasakan dan diselami
Mau ajak
saya tidur?”
“nanti kalo
saya sudah rasa cinta
4 menit lagi”
“oh miss
time keeper”
“seberapa beratnya
untuk merasakan cinta lagi?”
“matematika selalu
dekat dengan angka2. Saya terbiasa untuk selalu liat waktu sejak masih SMA.
Hahahaha...
1000 ton lebih”
“waktu memang
tidak bisa diulang tetapi kesempatan untuk ngobrol dengan saya dan dengan
suasana hati yang pas tidak bisa diulang”
“berarti cinta
itu beban kalo kamu menakarnya dengan ukuran”
“asyeekkk.
Nanti kalo kesempatan dan suasana hati sudah pas baru ngobrol lagi.
30 Second”
“minta no hp
ato wa dll”
“01.00.
Selamat pagi. Selamat tidur. Gbu
082234345678”
“selamat pagi.
Selamat tidur.
Opss.. saya
simpan dgn nama apa?”
“simpan saja
pake nama "Ms. Time Keeper"”
Kami
menghilang dalam mimpi masing-masing. Saya berharap, mimpi bertemu dengannya.
Mungkin, di sebuah senja. Di tepi pantai. Duduk berdua. Saling ngobrol lewat
media sosial. Sambil minum kopi. Masih mengobrol tapi lewat gadget di tangan
masing-masing. Dan kira-kira begini obrolan absurd di sore itu.
“sore Djho
ismail. Apa kabar?”
“puji tuhan
baik.
Ismail pake z
bukan s”
“oh iya
izmail”
“Tq. Lagi
apa?”
“Ur wc... Lagi
duduk2 saja djho.
Ini nama
pnggilannya siapa sih sebenarnya”
“Djho. Sibuk
apa?”
“tidak sibuk
apa2 djho”
“oh. Berarti
patung”
“terus yang
balas engko pu chat ni patung?”
“kan bilang
tidak sibuk apa2”
“ya ampun jd
kalo sy bls chat nya djho saya harus menjelaskan sedetail mgkin bgtu? Biar tdk
dibilang patung”
“paling tidak
kasitau”
“ok saya lg duduk2
di tepi pantai. Sambil minum kopi. Di sebuah sore yang manja, plus sibuk balas
chat
Itu tdk
detail to
17.36 saya
mau pulang mandi 14 menit lagi”
“Hahahaaa...
berarti dari tadi belum mandi?
Di saya
punya jam masih 5:37 e
Berarti
masih sangat lama”
“Susah ah
omong sama ini orang..”
“Susah di
mananya? Apanya? Tu bisa to?
“05.37
bermakna ganda 05.37 a.m beda loh sama 05.37 p.m”
“tinggal
omong begitu kan beres.
Makanya jam
berputar terus karena lagi cari angka 13 ”
“Hahahaha.....
Cerdas”
“ketawa jangan
terlalu keras e.
Habiskan kopi
itu”
“daaa sa mo pulang
mandi...”
“saya titip”
“apa?”
“cuci kas
bersih b pung hati ”
“njiirrr. Hahahaha
Sa mandi dulu”
“ok. Jam
berapa lanjut lagi?”
“saya mandi
gesit... 18.05 paling sudah selesai”
Satu jam
kemudian.
“Su harum?”
“sudah dari
tadi.. Ada WA saya? Saya baru selesai makan”
Percakapan
Obrolan Berakhir
1 comments:
Write commentskeren tulisannya kak
Replyband indie