Mungkin Corona Bertandang di Depan Rumah Kami

Januari 22, 2021 0 Comments A+ a-


Kamis pagi, tanggal dua puluh satu januari tahun dua ribu dua puluh satu, Kota Ende sangat cerah. Saya masih berbaring sambil menemani Clamonjussie –Anak saya, yang merengek agar bi
sa menonton video lagu anak-anak di youtube secara random, yang baginya semua video itu berjudul upin ipin.

Istri saya membuka pintu kamar dengan wajah tegang. Saya belum meresponnya. Karena saya pikir, dia mungkin kelelahan setelah beberapa jam menunggu di klinik yang dia kunjungi pagi tadi.

“ini pa” ia menyodor sebuah amplop dengan selembar kertas yang dilipat menjadi empat bagian.

Saya melihatnya sepintas. ada tulisan dengan stabilo kuning di sana.

“ok. sudah! kita jalani proses sekarang”

***

Beep…

Bunyi pesan masuk di whatsapp.

Seorang dokter mengirimi saya panduan tentang Pencegahan Covid-19. Saya membacanya sekilas. Entah kenapa selera membaca saya beberapa tahun belakangan mulai luntur. Tapi bagi teman-teman, saya harap tidak demikian.

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). SARS-CoV-2 merupakan coronavirus jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Ada setidaknya dua jenis coronavirus yang diketahui menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Tanda dan gejala umum infeksi COVID-19 antara lain gejala gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk dan sesak napas. Masa inkubasi rata-rata 5-6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari. Pada kasus COVID-19 yang berat dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian.

Begitulah kira-kira paragraf awal dari Bab Satu di buku panduan tersebut. Bagi teman-teman yang ingin membacanya, bisa didapatkan secara gratis Di SINI.

***

Corona menjadi sebuah momok menakutkan, untuk itu, saya cuma mau mengingatkan hal paling penting sekarang. Di masa pandemi ini. Sampai saat ini, Covid-19 belum ada obatnya, jadi  saya harap teman-teman mentaati protokol kesehatan.

1.      Masker Adalah Kunci

Siapapun anda, jika di tempat umum usahakan memakai masker. Bahkan di kantor sekalipun. semua orang berisiko untuk menularkan virus itu ke siapa saja. Masih banyak orang yang kita sayangi dan yang menyayangi kita. Sekali lagi jangan  abaikan hal ini. WAJIB MEMAKAI MASKER DI LUAR RUMAH. Di dalam rumah sekali pun, kalau kita merasa ada indikasi batuk, pilek, atau sesak nafas serta tak mencium aroma.

2.      Mencuci Tangan

Teman-teman mesti mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun secara berkala. Jika tak ada air dan sabun, Anda bisa menggunakan hand sanitizer untuk membersihkan tangan dari kuman-kuman yang menempel.

3.      Menjaga Jarak

Jika ada keperluan mendesak yang membuat teman-teman harus pergi ke luar rumah, ingatlah untuk menjaga jarak satu sama lain. Jarak yang dianjurkan adalah 1 hingga 2 meter dari orang sekitar Anda.

4.      Menjauhi Kerumunan

Anda juga diminta untuk menjauhi kerumunan saat berada di luar rumah. Ingat, semakin banyak dan sering Anda bertemu orang, kemungkinan terinfeksi corona bisa semakin tinggi.

5.      Mengurangi Mobilitas

Jika tidak ada keperluan yang mendesak, tetaplah berada di rumah. Meski sehat dan tidak ada gejala penyakit, belum tentu Anda pulang ke rumah dengan keadaan yang masih sama.

Selalu ingat, virus corona bisa menyebar dan menginfeksi seseorang dengan cepat.

Jangan lupa juga untuk waspada akan gejala yang merujuk pada COVID-19, seperti demam, batuk kering, nyeri tenggorokan, badan lemas, kehilangan fungsi penciuman (anosmia), dan sebagainya.

***

Semalam saya susah tidur. Berbagai pikiran berkecamuk. Saya tak tega melihat Clamonjussie yang belum menginjak usia dua tahun, harus lebih awal disapih. Padahal setiap malam ia belum bisa tidur bila, mamanya belum memberikan ASI.

Bersambung…….

Tulisan Terbaru

Sera Diri – Salah satu Tahap Perkawinan Tana Zozo.

Ilustrasi dari internet   “saya cintau dengan kau e…” “hmmm… gombal” “Tidak e. Serius” “kalo serius buktinya mana?” “bukti apa? Be...