Hidup Sehat dengan Cuci Tangan Pakai Sabun

Oktober 22, 2012 0 Comments A+ a-


(Memperingati Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia)
 
Kesehatan merupakan salah satu aspek yang berhubungan langsung dengan kehidupan manusia, sadar atau tidak sadar. Orang yang bisa menikmati hidupnya dengan nyaman hanyalah orang sehat. Salah satu tolak ukur untuk menilai derajat kesehatan masyarakat adalah dengan melihat setiap prevalensi angka morbiditas dan mortalitasnya secara periodik. Hal ini bertujuan baik untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan dari program dan kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah maupun Lembaga Swadaya Masyarakat yang bergerak di bidang kesehatan.
Sehubungan dengan tujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat tersebut maka munculah suatu program yakni; Perilaku Hidup Bersih dan sehat (PHBS). Perilaku Sehat Cuci Tangan Pakai Sabun yang merupakan salah satu Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), saat ini juga telah menjadi perhatian dunia, hal ini karena masalah kurangnya praktek perilaku cuci tangan tidak hanya terjadi di negara-negara berkembang saja, tetapi ternyata di negara-negara maju pun kebanyakan masyarakatnya masih lupa untuk melakukan perilaku cuci tangan. Rapat Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Pertemuan Tahunan Air Sedunia (Annual World Water Week) yang berlangsung pada 17-23 Agustus 2008 di Stockholm, Ibukota Swedia menetapkan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia (HCTPS) yang pertama pada tanggal 15 Oktober 2008, dan kemudian dirayakan setiap tahunya pada tanggal dan bulan yang sama.
Di dunia saat ini, tingkat kematian dan kesakitan masih tinggi akibat penyakit-penyakit yang berkaitan dengan air, sanitasi dan perilaku hidup bersih dan sehat, seperti rendahnya kebiasaan cuci tangan pakai sabun. Diare merupakan penyakit "langganan" yang banyak berjangkit pada masyarakat terutama usia balita. Riset Kesehatan Dasar 2007 secara nasional, menjelaskan tentang 10 kabupaten/kota dengan prevalensi Infeksi Saluran Pernafasan Akut tertinggi yang di dalamnya terdapat empat Kabupaten di NTT, masing-masing antara lain Manggarai Barat (63,7%), Lembata (62,0%), Manggarai (61,1%), Ngada (58,6%) dan Sikka (55,8%).
Berdasarkan Profil Kesehatan NTT 2008 ditemukan bahwa Pola 10 penyakit terbanyak di Puskesmas pada pasien rawat jalan Provinsi Nusa Tenggara Timur sebanyak Ispa 12.7 %. Suatu angka yang paling tinggi. Selain itu Diare merupakan penyakit dengan frekuensi KLB terbanyak dimana terdapat 6 kabupaten yang terjangkit yaitu Kabupaten Kupang, TTU, Ende, Ngada, Manggarai, dan Sumba Timur yang melaporkan dan mengalami KLB diare yang terdapat di 23 kecamatan dan 132 desa yang terserang dengan jumlah penderita sebanyak 58.642 orang dengan angka kematian (CFR) 1,29%. Penyebab kematian bayi yang terbanyak adalah diare (31,4%) dan pnemonia (23,8%). Sedangkan untuk penyebab kematian anak balita sama dengan bayi, yaitu terbanyak adalah diare (25,2%)
Tangan merupakan pembawa utama kuman penyakit, oleh karena itu sangat penting untuk diketahui dan diingat bahwa perilaku cuci tangan pakai sabun merupakan perilaku sehat yang sangat efektif untuk mencegah penyebaran berbagai penyakit menular seperti diare, ISPA kecacingan pada anak dan Flu Burung.
Cuci tangan merupakan salah satu perilaku sehat yang pasti sudah dikenal. Perilaku ini pada umumnya sudah diperkenalkan kepada anak-anak sejak kecil tidak hanya oleh orang tua di rumah, bahkan ini menjadi salah satu kegiatan rutin yang diajarkan para guru di Taman Kanak-Kanak sampai Sekolah Dasar. Tetapi kenyataannya perilaku sehat ini belum menjadi budaya masyarakat kita dan biasanya hanya dilakukan sekenanya saja.
Pada sebuah penelitan yang dipublikasikan Jurnal Kedokteran Inggris (British Medical Journal) pada November 2007 menyatakan bahwa mencuci tangan dengan sabun secara teratur dan menggunakan masker, sarung tangan, dan pelindung, bisa jadi lebih efektuf untuk menahan penyebaran virus ISPA seperti flu dan SARS. Ini bisa terjadi karena, tubuh dilindungi sehingga kuman, bakteri maupun virus terhambat dan bisa diputusi.
Penggunaan sabun pada saat mencuci tangan menjadi penting karena sabun sangat membantu menghilangkan kuman yang tidak tampak minyak/lemak/kotoran di permukaan kulit serta meninggalkan bau wangi. Sehingga kita dapat memperoleh kebersihan yang berpadu dengan bau wangi dan perasaan segar setelah mencuci tangan pakai sabun, ini tidak akan kita dapatkan jika kita hanya menggunakan air saja.
Mencuci tangan begitu saja pakai sabun tidak cukup, karena itu harus memahami langkah-langkahnya yang benar. Langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah : (1) Basahi tangan dengan air dan sabun antiseptik, gosok-gosok kedua permukaan telapak tangan. (2) Gosok punggung tangan kiri dengan telapak tangan kanan dan sebaliknya. (3) Jari-jari kedua belah tangan saling digosokkan saling berkaitan. (4) Gosok bagian luar punggung jari-jari tangan kiri dengan telapak tangan kanan dengan jari saling mengunci dan sebaliknya. (5) Gosok seluruh bagian ibu jari satu persatu. (6) Jari-jari tangan kanan menguncup dan digosokan ke telapak tangan kiri dan sebaliknya. (7) Pegang pergelangan tangan kiri dengan tangan kanan begitupun sebaliknya.
Mencuci tangan hendaknya menjadi budaya sejak masa kanak-kanak. Kebiasaan baik akan dibawa terus oleh anak-anak sehingga secara tidak langsung kita telah mempromosikan kesehatan individu yang berdampak pada peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu perlu adanya pendidikan kesehatan dalam rumah tangga. Kapan kita harus mencuci tangan? Cuci tangan yang baik adalah setiap saat sebelum atau setelah melakukan aktifitas seperti: Sebelum makan, sesudah dari kamar kecil, sepulang dari berpergian, sesudah memegang barang kotor, uang dan hewan, sesudah mengganti popok bayi dan menceboki anak, sebelum menyiapkan makanan atau susu untuk bayi/anak selama  10-15 menit pada air mengalir.
Mencuci tangan pakai sabun hendaknya dilakukan dan diharapkan agar menjadi perilaku pilihan masyarakat sendiri (Action of choice) untuk peningkatan derajat kesehatan dan kualitas hidup masyarakat itu sendiri. Bila kita telah melakukannya, maka kita telah membantu untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat dan juga kesehatan diri sendiri. Mari bersama kita raih hidup sehat dengan Cuci Tangan Pakai Sabun.

Tulisan Terbaru

Sera Diri – Salah satu Tahap Perkawinan Tana Zozo.

Ilustrasi dari internet   “saya cintau dengan kau e…” “hmmm… gombal” “Tidak e. Serius” “kalo serius buktinya mana?” “bukti apa? Be...