FILSAFAT CINTA
ilustrasi foto dari: lilblackstar.wordpress.com |
Siang menghantar aku
untuk cepat berlalu dari jalanan berdebu dan terik mentari tengah hari. Aku
bergegas bersama dua kawanku, Riven dan Sar Manek. Langkah yang panjang-panjang
membawa aku dan Sar berpisah dengan Riven di lorong kios depan Gereja Betlehem.
Aku sempat mengatakan sesuatu padanya, lalu kami sama-sama menghilang dari
balik tikungan.
Ilustrasi foto dari: break-angel.blogspot.com |
Aku bergegas menukar
baju dan sebelumnya membuka sepatuku. Axioo MNC-ku mendarat mulut dalam tas, lalu
aku bergegas kembali ke kostnya Riven. Aku sudah berjanji denganya pagi tadi
sebelum kami mengikuti ujian akhir Mata Kuliah Analisis Mangenai Dampak Lingkungan.
Janjiku untuk meng-update antivirus
di laptopku dengan modem yang baru dipinjam dari temannya.
Sayang, kesalahan yang
tidak kupahami pada laptopku membuat niatku tersebut tak terlaksana. Aku lalu
memilih untuk browsing beberapa tutorial penting untul blog sambil menelusuri facebook. Riven tak bisa mengalahkan
egoismeku untuk berinternatan, sehingga memilih untuk istirahat siang. Aku
senang karena dengan begitu tak ada yang menggangguku. Rasanya bosan juga hanya
sekedar menunggu komentar dan chatting-an
bersama teman-teman facebookers.
Kucoba membuka beberapa blog yang pemiliknya kukenal.
Sempat menemukan sebuah
tulisan di blog milik kakak sepupuku.
“Jika kamu menyukai seseorang karna dia cerdas, Itu bukan CINTA tapi KAGUM
Jika kamu menyukai seseorang karna dia cantik dan cakep, Itu bukan CINTA
tapi NAFSU
Jika kamu menyukai seseorang karna dia kaya, Itu bukan CINTA tapi MATRE
Jika kamu menyukai seseorang karna dia miskin dan sederhana, Itu bukan
CINTA tapi rasa KASIHAN
Jika kamu menyukai seseorang karna dia baik, Itu bukan CINTA tapi rasa
SIMPATIK
Jika kamu menyukai seseorang karna dia sabar, Itu bukan CINTA tapi PEDULI
Dan…
Jika kamu menyukai seseorang padahal kamu sendiri tak tahu kenapa, Maka
itulah CINTA sejati”
Sungguh,
sebuah tulisan kayak makna dan penuh dengan pesan moral bagi kita, kawula muda
milenium ketiga ini. Teringat kembali akan kata-kata senior pada Masa
Penerimaan Anggota Baru KMK St. Thomas Aquinas tiga tahun silam. CINTA UNIVERSAL..CINTA KMK.
Cinta
di sini tidak ada embel apa-apa. Apalagi cinta karena NIKO (Nona Ikut Karena Obat). Cinta dari
lubuk hati yang tak pernah berbohong. Cinta yang dijalin bukan sekedar bualan
kata-kata iklan yang menggiurkan. Cinta tanpa pamrih dan penipuan. Ini
merupakan cinta dari diri sendiri. Cinta yang terajut memang sangat sabar dan
murah hati karena menurut Philip James Bailey (1816-1902), pujangga asal
Inggris “yang pertama dan terburuk dari
semua penipuan adalah menipu diri sendiri”
Masih
membekas dalam ingatanku ketika semua berkumpul, berbagi cerita dan canda tawa.
Semua kesedihan seakan sirna. Solidaritas yang dibentuk sungguh nyata. Dengan
begitu secara tidak langsung kita telah mendukung SUMMA THEOLOGIA-nya Bapak Pelindung Keluarga kita, St. Thomas
Aquinas. Menjalankan ajaran Tuhan sama dengan kita telah mengakui adanya ada
yang tidak bisa diadakan, yakni Tuhan kita-BAPA YANG KEKAL-Lera Wulan Tana
Ekan-Dua Nggae-Mori Kraeng-Uis Neno
Yang tercecer di sudut-sudut kamar kostku
DEPERGAN KOZT, 00:35 23 Juni 2011