Hidup Sehat dengan Cuci Tangan Pakai Sabun
(Memperingati Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia)
Kesehatan merupakan salah satu aspek yang
berhubungan langsung dengan kehidupan manusia, sadar atau tidak sadar. Orang
yang bisa menikmati hidupnya dengan nyaman hanyalah orang sehat. Salah satu
tolak ukur untuk menilai derajat kesehatan masyarakat adalah dengan melihat
setiap prevalensi angka morbiditas dan mortalitasnya secara periodik. Hal ini
bertujuan baik untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan dari program dan
kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah maupun Lembaga Swadaya Masyarakat yang
bergerak di bidang kesehatan.
Sehubungan dengan tujuan untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat tersebut maka munculah suatu program yakni;
Perilaku Hidup Bersih dan sehat (PHBS). Perilaku Sehat Cuci
Tangan Pakai Sabun yang merupakan salah satu Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS), saat ini juga telah menjadi perhatian dunia, hal ini karena masalah
kurangnya praktek perilaku cuci tangan tidak hanya terjadi di negara-negara
berkembang saja, tetapi ternyata di negara-negara maju pun kebanyakan masyarakatnya
masih lupa untuk melakukan perilaku cuci tangan. Rapat Umum Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB) pada Pertemuan Tahunan Air Sedunia (Annual World Water Week) yang berlangsung pada 17-23
Agustus 2008 di Stockholm, Ibukota Swedia menetapkan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia (HCTPS) yang pertama pada
tanggal 15 Oktober 2008, dan kemudian dirayakan setiap tahunya pada tanggal dan
bulan yang sama.
Di dunia saat ini,
tingkat kematian dan kesakitan masih tinggi akibat penyakit-penyakit yang
berkaitan dengan air, sanitasi dan perilaku hidup bersih dan sehat, seperti
rendahnya kebiasaan cuci tangan pakai sabun. Diare merupakan
penyakit "langganan" yang banyak berjangkit pada masyarakat terutama
usia balita. Riset Kesehatan Dasar 2007 secara nasional, menjelaskan tentang
10 kabupaten/kota dengan prevalensi Infeksi Saluran Pernafasan Akut tertinggi yang di dalamnya terdapat empat Kabupaten di NTT,
masing-masing antara lain Manggarai Barat
(63,7%), Lembata (62,0%), Manggarai (61,1%), Ngada (58,6%) dan Sikka (55,8%).
Berdasarkan Profil Kesehatan NTT 2008
ditemukan bahwa Pola 10 penyakit terbanyak di Puskesmas pada pasien rawat jalan Provinsi Nusa Tenggara Timur sebanyak Ispa 12.7 %. Suatu angka yang paling tinggi. Selain itu Diare merupakan
penyakit dengan frekuensi KLB terbanyak dimana terdapat 6 kabupaten yang
terjangkit yaitu Kabupaten Kupang, TTU, Ende, Ngada, Manggarai, dan Sumba Timur
yang melaporkan dan mengalami KLB diare yang terdapat di 23 kecamatan dan 132
desa yang terserang dengan jumlah penderita sebanyak 58.642 orang dengan angka kematian
(CFR) 1,29%. Penyebab kematian bayi yang terbanyak adalah diare (31,4%) dan
pnemonia (23,8%). Sedangkan untuk penyebab kematian anak balita sama dengan
bayi, yaitu terbanyak adalah diare (25,2%)
Tangan merupakan
pembawa utama kuman penyakit, oleh karena itu sangat penting untuk diketahui
dan diingat bahwa perilaku cuci tangan pakai sabun merupakan perilaku sehat
yang sangat efektif untuk mencegah penyebaran berbagai penyakit menular seperti
diare, ISPA kecacingan pada anak dan Flu Burung.
Cuci tangan merupakan
salah satu perilaku sehat yang pasti sudah dikenal. Perilaku ini pada umumnya
sudah diperkenalkan kepada anak-anak sejak kecil tidak hanya oleh orang tua di
rumah, bahkan ini menjadi salah satu kegiatan rutin yang diajarkan para guru di
Taman Kanak-Kanak sampai Sekolah Dasar. Tetapi kenyataannya perilaku sehat ini
belum menjadi budaya masyarakat kita dan biasanya hanya dilakukan sekenanya
saja.
Pada sebuah penelitan yang dipublikasikan Jurnal Kedokteran
Inggris (British Medical Journal) pada November 2007 menyatakan bahwa
mencuci tangan dengan sabun secara teratur dan menggunakan masker, sarung
tangan, dan pelindung, bisa jadi lebih efektuf untuk menahan penyebaran virus
ISPA seperti flu dan SARS. Ini bisa terjadi
karena, tubuh dilindungi sehingga kuman, bakteri maupun virus terhambat dan
bisa diputusi.
Penggunaan sabun pada
saat mencuci tangan menjadi penting karena sabun sangat membantu menghilangkan
kuman yang tidak tampak minyak/lemak/kotoran di permukaan kulit serta
meninggalkan bau wangi. Sehingga kita dapat memperoleh kebersihan yang berpadu
dengan bau wangi dan perasaan segar setelah mencuci tangan pakai sabun, ini
tidak akan kita dapatkan jika kita hanya menggunakan air saja.
Mencuci tangan begitu
saja pakai sabun tidak cukup, karena itu harus memahami langkah-langkahnya yang benar. Langkah-langkah yang
perlu dilakukan adalah : (1) Basahi tangan dengan air dan sabun
antiseptik, gosok-gosok kedua permukaan telapak tangan. (2) Gosok punggung tangan kiri dengan telapak tangan kanan dan sebaliknya. (3) Jari-jari kedua belah tangan saling digosokkan saling berkaitan. (4) Gosok bagian luar punggung jari-jari tangan kiri dengan telapak tangan kanan dengan jari saling mengunci dan sebaliknya. (5) Gosok seluruh bagian ibu jari satu persatu. (6) Jari-jari tangan kanan
menguncup dan digosokan ke telapak tangan kiri dan sebaliknya. (7) Pegang
pergelangan tangan kiri dengan tangan kanan begitupun sebaliknya.
Mencuci
tangan hendaknya menjadi budaya sejak masa kanak-kanak. Kebiasaan baik akan
dibawa terus oleh anak-anak sehingga secara tidak langsung kita telah
mempromosikan kesehatan individu yang berdampak pada peningkatan derajat
kesehatan masyarakat. Oleh karena itu perlu adanya pendidikan kesehatan dalam
rumah tangga. Kapan
kita harus mencuci tangan? Cuci tangan yang baik
adalah setiap saat sebelum atau setelah melakukan aktifitas seperti: Sebelum makan, sesudah dari kamar kecil, sepulang dari berpergian, sesudah memegang barang kotor, uang dan hewan, sesudah mengganti popok bayi dan menceboki anak, sebelum menyiapkan makanan atau susu untuk bayi/anak selama 10-15 menit pada air mengalir.
Mencuci
tangan pakai sabun hendaknya dilakukan dan diharapkan agar menjadi perilaku pilihan masyarakat
sendiri (Action of choice) untuk
peningkatan derajat kesehatan dan kualitas hidup masyarakat itu sendiri. Bila kita telah
melakukannya, maka kita telah membantu untuk peningkatan derajat kesehatan
masyarakat dan juga kesehatan diri sendiri. Mari bersama kita raih hidup sehat
dengan Cuci Tangan Pakai Sabun.