puisi part 6
CELOTEH SUATU SIANG
-Kado Buat: Mario Christiano Gati
Masih membisu dalam
kesendirian
Siang yang bolong
kosong berbohong
Rengekan dinding minta
dielusi
Kursi ikutan meronta
tak dimengerti
Mungki saja tak tahan
berat badanku
Dari pada semuanya itu
Gempal bocah meniti
kaki pada keramik
Memberi langkah cepat
agar mendekat
“om, tolong buka
dolo!!”
Perintah pasrah
ketakmampuan
Aku melirik berbuat
enggan
Biarkan rengekan
mencandai terang
Menusuk cabut pada
bolong kesiangan
Wah, dia cepat sekali
merentet kata
Berlaku suka menguntit
kolokan
Berceloteh gemar
melemah raga
Biarkan aku menjadi
taat sabdanya
Hei, raja kecil yang
gemar memeras
Menumpuk tindihkan
gemas di dada
Kemari, kucium dekap
menghapus gundah
Setelah sebungkus
makanan ringan dibuka
Ia menghilang
mengunyah setiap suka
Lumatkan rasa setara
dengan keeratan
Hei, bocah kecil tak
berperasaan
Engkau sukses
membuatku
Benar-benar menumpuk
gemas
Kemari kukecup dogu-mu
Champen, 2012
CINTA
SAJA
Tak mengerti pada detak waktu
Pening menyusup antara cerita
Sadar bahwa semuanya dusta
Aku pun hanya bersinis nakal
Dunia telah merubah semua
Diantara derita ada fortuna
Meriak di lorong persinggahan
Cinta ini sebuah cerita
Makna merasuk hilangkan dusta
Tawa dibias perlahan hilang
Ada lagi yang dihadang cinta
Ego bercampur sahabat waktu
Cerita tak indah di sini saja
Ragam aktifitas berandil ria
Untukmu sahabat utama
Kita jalin kerja sama cinta
Kawini bersama orang tak marah
Asal jangan kianati kisah
Kau ada untuk ada selamanya
2009
DERITA
Kemarin
ya duka
Besok
ya luka
Tangis
menjadi tragis
Senyum
membuyar tawa
Kelopak
mawar gugur
Rembulan
memekat malam
Mentari
bangun kesiangan
Bumi
merana
Des, 2011
DI
UJUNG PENCARIAN
Raga letih semakin memudar
Terkubur angan bersama bayangan
Dengan datangnya gelap terpencar
Menutup pintu masa silam
Terlambatku menghadiahkan
penyesalan
Penderitaan pun turut dibawa serta
Serasa hati tertambat pada karang
Hadirkan pedih menuakan diri
Andai kataku tak hilang makna
Separuh nafas pasti menyertaimu
Terkadang aku berpikir sendu
Hidup harus memilki dan dimiliki
ULC, 070708
GITA
CINTA
Selapang luas deru kita
Saat asmara merasuk pelan
Tersulut antara bara kasih
Gelorakan asmara dan cepat
Rasakan antara panas derunya
Membuat bunga semakin mekar
Semerbak di lorong hari
Luruhkan sepi yang gundah
Adakah kau merasakannya
Bersamaku mengukir rasa
Mungkin kau mengumbar mesra
Jika kumendekat ku didepak
2008
GURUKU
Percikan
pagi bangunkan semesta
Tubuh
bergerak dengan kesibukannya
Antara
nyanyian sendu alam
Diiringi
kicauan syahdunya burung
Di
ujung jalan seseorang terseret
Menapaki
jalan beraspal debu
Mendaki
gundukan tangga batu
Bahunya
miring ke kiri
Akibat
tumpukan buku dalam tas
Tiap
hari mulia diciptaNya
Tak
terbuang percuma
Tulus
membimbing kami
Jadi
berguna bagi nusa dan bangsa
Guruku,
jendral tak berpangkat
Andai
engkau tak ada
Gelap
lebih merana bagi kami
2009