Puisi part 7
HARI
Seiring
mentari pagi bersinar indah
Enyahkan
malam di lorong hari
Namamu
terpahat di loh hatiku
Indah
nian paras rupamu
Nyatalah
aku suka padamu
2011
HARI YANG LELAP
:Cintha Krowin
Semburat senyum mengikis waktu
Hari terang menceritakan dunia
Manis orangnya teman mengumbar
Retas penasaran membumbung
Lakon hari yang terus berlalu
Mencerca setiap imaji jadi kata
Hari yang redup menitip sunyi
Kembali berkumpul bersama riang
Semua lelah menunggu materi
Aku lakon kehidupan
Menjelajahi jagat bergentayangan
Nubari yang bisu terus diam
Sahabat tersenyum mengoda
Hari yang terus berharap
Mengukir asa bagikan cerita
Kemarin kau tersenyum
Pada sudut bibir mungil itu
Riak membentuk tawa
Renyah bersama jiwa bebas
Kemarin engkau berguru
Pada pengalaman getir dan manis
Kembali tersenyum bibirmu
Riak membentuk tawa
Waktu yang lalu menggerutu
Hari yang mati hadiahi arti
Sekarang engkau merajai hari
Porak porandakan hati
Senyum belum sirna di bibir
Tenang engkau melawan nasib
Damai menyertai mimpi kepanjangan
Depergan
cozt, 2 des 2011
IBUKU TUA
Sepi
mewabahi bumi
Luka
menganga perih
Setangkai
mawar terpotong
Duri
menancap di hati
Merana
perih sengsara
Sosok-sosok
tertawa angkuh
Menangkan
pergumulan murahan
Bersama
bandit kelaparan
Haus kan
‘segiempat’ bernama
Utama
gapaian insan alam
Ufuk
bulir merah menetes
Cair
rembes mengental
Horizon
keluar nanah
Bau amis
menjijikan
Ufuk dan
horizon berpandangan
Udara
merah menyala
Hantarkan
hawa panas
Menyengat
sekatkan hati
Perih ini
siapa peduli
Sampai temaram
memanggil
Mata
mulai buta dan dibutakan
Beriring
tamak memaksa
Telinga
mulai tuli dan dipekakkan
Bersama
deru rekayasa industri
Mulut
tutur manis mengelabui
Aku tua
Karena
dimakan usia
Menua
Lantaran
serakah mendera
Di
kejauhan raja berlari
Menghindar
Prodeo
Juni 2009
KACA MATA
Senyum membius tabularasa
Ditatap pikat dengan bingkai kotak
Membalas untuk kenyamanan suasana
Agar
tidak dibilang culas
Antara tawa dan canda kita
Kawan mengumbar ungkap rasa
Aku harus bilang apa padanya
Melawan rasa pula persahabatan
Jejak tapak kulalui saja
Berharap ia mengerti aku rasa
Agar tidak bertepuk sebelah tangan
Juga nubari yang kian sesak
March, 16th 2009
KARTU NATAL
Kartu natal dikirim untuk sahabat
Mama papa tak ketinggalan
Sanak keluarga juga dapat
Biar damai mewabahi bumi
Aku tersenyum karenanya
Dijalanan seorang menadah tangan
Kupalingkan wajah tak bersahabat
Dirumah mama marah-marah
Kehabisan uang belanja
Kue apa untuk natal?
Natal ini harus damai
Hakekat yang sesungguhnya
20
Des 2011