Hati-hati Memakai Baju
Semiotika Tulisan di Baju
Baju adalah busana yang wajib
dipakai oleh makhluk yang bernama manusia. Jika salah saja, bisa berbahaya. Bisa
dibayangkan bagaimana perempuan bertelanjang dada keliling kota dengan berjalan
kaki. Pasti berbagai macam reaksi akan dilontarkan oleh orang yang
memperhatikannya.
Fenomena sekarang adalah,
munculnya berbagai baju dengan berbagai tulisan pula. Ada yang mempromosikan
lokalitas daerahnya, buku, sebuah kegiatan, komunitas dan masih banyak lagi. Ini
merupakan sebuah langkah kreatif yang mesti dikembangkan terus demi kemajuan
berbagai aspek bangsa ini.
Hal yang menjadi agak kurang
tampan dalam pikiran saya adalah munculnya tulisan aneh yang kadang membuat
kita salah tafsir. Memang, kadang si pemakai baju tersebut hanya mengikuti
trend yang ada. Tak mempunyai maksud lain, tapi seharusnya mereka lebih dalam
berpikir tentang efek yang ditimbulkan secara tidak langsung.
Bagaimana tanggapan anda ketika
mendapati seorang cewek memakai baju bertulisan DOG di dadanya. Secara tidak langsung ia telah menyatakan dirinya DOG. Ia
telah menamalainkan dirinya sebagai DOG dengan
tanda yang abstrak.
Tentu tulisan ini belum mencapai
titik puncaknya. Masih banyak fenomena serupa yang tak disadari oleh khalayak
umum. Liat saja ada tulisan di berbagai baju. Saya mengumpulkannya beberapa: Buronan Mertua, Tahanan Nusa kambangan 168,
Penjahat Kelamin, Sale dll. Tulisan ini secara semiotik (Ilmu Tanda) sudah
menjelaskan karakter atau kepribadian pemiliknya. Pemakai baju tersebut dinilai
sesuai dengan tulisan dibaju yang sedang ia kenakan tersebut. Menurut Pierce, seorang ahli filsafat dari Amerika, secara
umum tanda adalah yang mewakili sesuatu bagi seseorang. Jika tulisan itu
diwakilkan sebagai ciri dari orang tersebut, dengan apa kita menterjemahkan
kepribadian orang itu?
Saya pernah mendapati seorang cewek memakai baju bertulisan SO BIG tepat
di dadanya. Dalam hati, saya berpikir, cewek tersebut secara tidak langsung mau
mengatakan “maaf” Dada saya besar. Ini hanyalah sekedar tanda yang terlihat
lewat tulisan di baju, sesungguhnya masih banyak tanda dalam hal berbusana yang
mesti kita pahami, sebagai sebuah estetika dalam berbusana. Misalkan, orang kurus
disarankan memakai baju yang mempunya motif garis horizontal agar terkesan kelihatan
gemuk. Dan masih banyak lagi filosofi tentang busana.
Yang menjadi permenungan kita ialah, sudahkah kita memilih baju yang tak bertulisan
atau paling tidak memilih baju bertulisan yang tidak membuat orang lain
berpikir macam-macam. Kita memakai baju saja orang sudah menilai apalagi
memakai baju dengan design aneh ataupun terkesan kurang kain. Bisa bahaya. Berbusanalah
yang lumrah. Jangan terlalu cepat terpengaruhi dengan budaya pop.