Ukuran Kedewasaan Dalam Tradisi Ende
Foto Sumber: fransobon.blogspot.com |
Manusia memiliki
berbagai jenjang fase pertumbuhan. Mulai dari janin, sampai pada tua keriput. Fase
ini juga yang menentukan pada titik mana kedewasaan seseorang. Beberapa orang
berpendapat dewasa itu bukan dilihat dari umur. Tapi pada intinya pada tahap
sudah akil balig, seseorang mulai dinilai beranjak dewasa. Kedewasaan ini pula
yang menentukan perilaku dan pemikiran seseorang dalam masyarakat.
Dalam masyarakat lokal
ende, sejak dahulu sudah mengenal tentang kedewasaan. Kedewasaan itu ialah
proses dimana seseorang mampu memahami hal lumrah yang berlaku di masyarakat
dan berpikir kreatif agar bisa menyelesaikan sesuatu sesuai dengan inisiatifnya.
Kedewasaan dalam budaya masyarakat lokal ende memiliki beberapa kriteria
penilaian selain dilihat dari masa hidup.
Orang ende tidak
mengenal umur seseorang, karena pada dasarnya orang ende tidak pernah mengingat
tanggal berapa seorang anak dilahirkan. Yang diangat hanyalah tempat dan waktu
sesaat. Maksudnya waktu sesaat ini ialah, musim berdasarkan penanggalan
pertanian yang berlaku pada masyarakat tradisional ende. Misalkan, si A
dilahirkan pada musim panen di tempat Z, maka bila ditanya maka orangtuanya
akan berkata ”Anaknya lahir di zowo
pada waktu keti”.
Melanjutkan tentang
kedewasaan orang ende itu, dapat dilihat dari masa hidup dan kriteria yang ada.
Kriteria yang menjadi patokan kedewasaan seorang lelaki ialah yang berhubungan
dengan kelapa. Karena kelapa pada dasarnya menjadi ciri khas pertanian di
daerah ende. Seorang lelaki ende dinilai dewasa apabila ia sudah dapat memanjat
pohon kelapa, membedakan mana buah kelapa muda, buah kelapa yang dijadikan santan
sayur ataupun buah yang bisa digunakan untuk dijadikan kopra.
Sedangkan kedewasaan
wanita ende dilihat dari munculnya kelamin sekunder dan terjadinya proses
mensturasi. Selebihnya wanita tersebut harus bisa mengurus rumah tangga. Agar kelak
jika dipersunting lelaki ende yang telah dewasa ia bisa mengelolah rumah
tangganya dengan aman dan damai.