Gana goze: Buah Kesukaan Masa Kecil
Gana goze adalah nama lokal untuk sebuah jenis buah-buahan yang sering tumbuh liar di hutan. Saya masih mengingat, dulu ketika masih berada di bangku Sekolah Dasar, kami kadang tidak langsung pulang ke rumah, ketika pulang sekolah. Kami mesti pergi ke hutan untuk sekedar menjerat burung dan mencari buah-buahan untuk dimakan.
Gana goze, buah kesukaan masa kecil saya di Kampung Rajawawo |
Jika di kota besar anak-anak seusia kami, waktu itu (mendekati akhir tahun 90-an) tidak perlu repot-repot bila ingin memakan buah-buahan, tapi kami mesti ke hutan mencarinya sendiri. Bahkan kadang bisa saling adu fisik bila ingin mendapatkannya. jenis buah-buahannya pun tak banyak. Hanya, Ara, jambu biji dan gana goze (Maaf, nama lokal. Saya sampai sekarang belum bisa menemukan nama indonesianya). Buah-buahan itu pun hanya tumbuh di musim tertentu.
Gana goze ini menjadi buah paling favorit yang kami cari. rasanya manis, isi dalamnya mirip sawo, tapi dia memiliki ukuran buah yang lebih kecil dan biji dalamnya pun sebesar atau lebih kecil dari biji kapuk randu. Kadang terasa asam dan kecut apabila memakan buah yang belum terlalu masak. Walaupun begitu kami tak pernah menghiraukannya. Bagi mulut kami anak kampung yang belum pernah merasakan makanan siap saji atau apa pun yang sering dimakan oleh anak-anak di kota kecil maupun besar, semua makanan itu enak adanya.
mengingat kembali kenangan masa kecil itu membuat saya ngiler. Sayang, sampai sekarang saya sudah jarang menemukan buah ini. Ini akibat dari semua hutan telah dialih fungsikan sebagai lahan perkebunan. Memang bagus, sebagai salah satu perubahan perekonomian masyarakat tani pedesaan, tapi satu hal yang janggal yang saya temukan ialah. Masyarakat menanam pohon. Jati atau mahoni misalnya, setelah dipanen (kayunya untuk buat rumah), harus menmbuat semua perizinan yang rumit dan terbelit-belit. Padahal ini kayu yang ditanam sendiri?
Sekian dulu ceceran pikiran dari saya. Kalau terlalu panjang bisa ngawur nantinya.