Sehari Bersama Akademi Merdeka

September 09, 2013 0 Comments A+ a-



Sabtu pagi (07/09/2013). Saya bersemangat menuju Aula Telkom, Ende. Semalam, saya sudah mendapat
Para Peserta sedang berdiskusi. Foto: @Flobamorata
sms dari Kaka Tuteh. Hari ini para anggota Komunitas Blogger NTT atau yang biasa dikenal dengan Flobamora Community, diundang oleh Akademi Merdeka, untuk memberikan pelatihan blog, nonton film dokumenter linimassa dan berdiskusi seputar blog dan internet secara umumnya.
Pukul setengah sembilan, saya hilir mudik mencari tempat yang benar. Aula Telkom. Kemudian ketemu juga, setelah beberapa saat bertemu dengan seorang Ibu. Yang kemudian saya tahu bernama Ibu Erik, yang juga merupakan penggagas berdirinya Akademi merdeka ini.
Sekilas tentang Akademi Merdeka. Mereka adalah kumpulan para mahasiswa yang bersemanagat berkumpul demi memerdekakan pikiran mereka sendiri. Akademi Merdeka dibentuk agar semua yang tergabung di dalamnya bebas berpikir (baca: merdeka).keluar dari sekat-sekat yang kadang selama ini mengganjal idealisme kaum muda. Kira-kira itulah, sedikit latar belakang yang saya dapat dari Ibu Erik.
Kegiatan ini berjalan sedikit molor, karena kami harus mempersiapkan beberaha peralatan untuk membantu memperlancar kegiatan. Tetapi tidak melunturkan semangat kami semua untuk mengikuti acara ini. Kaka Tuteh, kemudian membawakan materi tentang pelatihan blog. Saya, bergabung bersama para peserta, sambil sesekali mengajari mereka, ketika ada hal yang kurang mereka pahami. Bahkan, hampir lima jam kaka Tuteh terus ‘bercuap-cuap’ agar semua penjelasan yang disampaikan dipahami betul.
Setelah makan siang, acara dilanjutkan dengan menonton film dokumenter linimassa dan diskusi. Berbagai macam tanggapan muncul pada sesi ini. Kami semua berdiskusi, saling bercerita pengelaman. Sampai waktu harus memaksa kami menyudahi semangat kami. Semoga lain kesempatan lebih bersemangat lagi.

Tulisan Terbaru

Sera Diri – Salah satu Tahap Perkawinan Tana Zozo.

Ilustrasi dari internet   “saya cintau dengan kau e…” “hmmm… gombal” “Tidak e. Serius” “kalo serius buktinya mana?” “bukti apa? Be...