Dimana Candamu?--SURAT UNTUK SAHABAT
Teruntuk,
Sahabat Baltasar
di- Alam sana
Hallo, Bro. Apa kabarmu di surga saat ini? Saya di negeri
tercinta Indonesia ini, dalam keadaan baik-baik saja. Mohon maaf mengganggu
ketenanganmu di surga. Saya merasa harus menulis surat untukmu karena beberapa
kali, saya hubungi nomormu, selalu kakak lelakimu yang mengangkatnya.
Belakangan ini, saya baru sadar jika, Bro, sudah tidak ada bersama kami
lagi di sini. Ingin rasanya mengulang kembali waktu saat kita besama. Ke
kampus, ke kos teman dan ke mana saja kaki membawa kita. Ingin rasanya
mengulang kembali kesedihan atau kegembiraan yang kita lakukan bersama. Bermain
bola di lapangan mini depan kos kita setiap sore, jika waktu luang. Dan ingin
sekali mengoda, bahkan yang lebih sedikit kasar lagi mengejekmu.
Masih ingin kau godai saya dengan kalimat “ganteng-ganteng kog, jomblo”
itulah kalimat andalanmu ketika saya berusaha menggodamu, tentang pacarmu yang menurut saya kurang “cantik”. Bagi kamu
pacar itu ialah anugerah. Yang dinilai bukan sekedar penanmpilan fisik dan
wajahnya. Dan hal yang paling engkau pertahankan ialah bahwa cantik itu relatif.
Bro, mungkin selama ini saya cenderung mengejek, tapi jujur itu hanyalah ejekan guyonan seorang sahabat. Tak
ada maksud untuk menyakitimu lebih jauh. Bila itu menyakiti hatimu, saya mohon maaf beribu maaf. Ini hanyalah canda tawa mengisi waktu. Menemani uang saku
yang belum sempat dikirim orang tua kita dari kampung. Kita bahkan hanya seharian
bertahan dengan minum air karena ketiadaan uang, dan saya cenderung mengelabui
perut lapar dengan hal-hal konyol dan lucu tersebut. Sejujurnya demikian.
Bro, sampai saat ini, saya betul-betul belum menerima
kepergianmu untuk selamanya itu ke alam antah berantah yang belum seorang yang hidup pun ke sana. Tapi, apa boleh buat, takdir menghendaki
lain. Semoga engkau tenang di alam sana. Doa saya senantiasa mengiringi
langkahmu.
Tunggu saya di sana suatu saat
nanti. Kita akan bermain bola bersama lagi. Saling meminjam handphone karena paketan internetannya untuk bermain facebook. Mengoda teman baru di facebook
bahkan sampai berusaha meminta nomor handphone mereka. Itu adalah perolmbaan kita berdua. Siapa yang terlebih dahulu meluluhkan
hati seorang gadis cantik teman satu angkatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok lain yang mendapat tempat di desa tetangga kita.
Akhir kata, ingat kita bersama. Sahabat yang tercinta. Walau beda budaya
dan bahasa, kita tetap bersaudara. Selamanya.
Sahabatmu