Beberapa Cerita Masa Kecil
Semasa kecil, saya
selalu diceritakan berbagai macam dongeng dan cerita rakyat. Kadang cerita itu
yang membuat saya penasaran dan berkeinginan untuk menjadi tokoh cerita
tersebut. Ada beberapa cerita yang sering diceritakan bapak saya di malam hari.
Mulai dari cerita yang paling absurd sampai cerita tentang silsilah keturunan
kami. Beberapa cerita itu saya rangkum di sini:
1. Martina Nggula
Entah dari mana asal Martina Nggula, sampai sekarang saya tidak
mengetahuinya. Cerita tentang Martina ialah cerita horror. Martina Nggula
diceritakan sebagai sosok nenek tua yang sangat kejam. Ia kanibal kelas atas
yang suka memakan anak kecil seperti saya, kala itu. Cerita itu amat mengerikan
karena berhubungan dengan memakan daging manusia.
Dari cerita tadi membuat kami ke sekolah dipenuhi ketakutan. Sekolah saya
yang berjarak kurang lebih setengah kilometer dibilang cukup jauh untuk ditempuh.
Apalagi kami harus melewati beberapa jalan yang sepi yang disekelilingnya
dipenuhi hutan dan pohon besar seperti pohon beringin.
Aktifitas kami ke hutan di belakang kampung pun terganggu. Katanya Martina
Nggula sering melewati jalanan yang sepi. Tatkala ia berpapasan dengan anak
kecil, ia akan menangkap mereka untuk dijadikan santapannya. Bahkan cerita yang
sama saya dengar juga dari teman sekolah yang berbeda kampung. Betapa mengerikan.
2. Susu Bere
Sesuai namanya Susu Bere adalah
seorang perempuan yang memiliki sepasang payudara yang sangat panjang. Katanya,
payudara tersebut mampu menjangkau kita dari jarak yang cukup jauh. Saya waktu
itu belum kepikiran untuk bertanya sejauh mana ia bisa menjangkau kita dengan
payudara panjangnya.
Cara kerja payudara panjangnya itu seperti tentakel pada gurita. Anak-anak
akan ditariknya kemudian dilingkar menggunakan payudaranya sampai mati karena
kehabisan nafas. Payudaranya bagai ular yang mampu melilit anak-anak yang
kedapatan di jalanan yang sepi. Cerita ini juga cukup menyeramkan bagi otak
masa kecil kami.
3. Ngguru wasa
Setelah dua cerita horror tadi, ada cerita yang mampu membuat saya terus
berimajinasi. Adalah sebuah cincin yang sama saktinya seperti lampu ajaib milik
aladin. Jika lampu ajaib itu hanya memiliki tiga permintaan, maka, hal itu
tidak berlaku bagi ngguru wasa. Cincin
ini mampu memberikan kita berbagai macam hal atau barang yang kita mau. Tinggal
memakaikan cincin lalu menepuk satu kali dan menyebutkan apa saja yang kita
mau, maka semuanya terwujud. Di masa kecil, keingginan saya untuk memiliki
cincin ini sungguh besar. Dan permintaan saya waktu itu hanya seputar makanan. Saya
hanya memikirkan roti, martabak dan berbagai jenis kue. Tak terpikirkan untuk
hal lain. Mengingat itu, saya jadi merasa lucu.
4. Ana Saboge
Ana saboge diartikan sebagai manusia kerdil. Bisa dikatakan kurcaci. Jika kurcaci
tidak bisa dilihat, ana saboge bisa
dilihat. Ceritanya, ia dilahirkan oleh seorang perawan yang belum pernah
mengenal bahkan memiliki kekasih. Tiba-tiba saja, ia hamil dan anehnya setelah
melahirkan, ia melahirkan seorang bayi yang kecil. Ia bertumbuh dan sangat
kecil dibandingkan dengan manusia biasa.
Ukuran badannya yang kecil itu membuat ia tak biasa melakukan aktifitas
yang besar seperti bekerja di kebun. Katanya, setelah dewasa, ana saboge memiliki istri yang cantik
jelita yang badannya berukuran normal seperti manusia biasa.
5. Jara Angi
Jara Angi ialah kuda terbang. saya waktu kecil sangat mengimpikan kuda terbang
karena cerita-cerira bapak saya. Kuda ini akan datang ketika kita bersiul. Kuda
tersebut akan membawa kita kemana saja sesuai dengan keinginan penunggangnya. Ia
tinggal di negerinya yang semua orang tidak melihat. Ia hanya datang ketika
pemiliknya memanggilnya dengan siulan.
6. Ba Pitu
Ba Pitu ini adalah sosok yang nyata. Ia diceritakan memiliki ilmu yang
sakti mandraguna dan jago silat. Namun, kemampuan yang dimiliki itu untuk
perbuatan yang jahat. Ia suka mencuri dan memperkosa istri atau anak gadis
orang. Akhir hidupnya cukup tragis. Saya berjanji akan menceritakannya di
lembaran yang lain.
Sekian dulu beberapa cerita
masa kecil yang saya dengar. Semoga saya mampu menulisnya kembali lewat cerita
versi panjangnya yang utuh.