Catatan #3 Buat Buah Hatiku

Desember 04, 2018 0 Comments A+ a-


Ilustrasi dari Sini
Selamat malam, Nak. Sekarang sudah masuk bulan desember. Lewat beberapa hari. Usiamu sekarang sudah 15 minggu. Bapa belum bisa bersama mama dan kamu sampai saat ini. Bersama dalam arti yang sebenarnya. Hari sabtu kemarin, mamamu mengirim pesan kepada bapa. Katanya dia sedang ke dokter. Bapa lupa mengingat jadwal, ternyata mama harus ke dokter lagi bulan ini. Tapi, mamamu selalu mengingat jadwalnya. Ini demi kesehatan kamu dan mama.

Hari ini, tepatnya pagi tadi, mama baru bisa video call dengan bapa lagi. Kemarin sore bapa sempat mengirim pesan buat mama. Bertanya kabar, juga bertanya mengenai hasil pemeriksaan ke dokter hari sabtu. Mama menjelaskan semuanya. Katanya, mama sudah mulai jarang muntah-muntah. Hanya masih mual. Apalagi mencium aroma masakan. Kami video call beberapa menit tadi pagi. Saat mama sedang makan. Kata mama, sekarang saatnya mama lagi doyan makan. Setelah kurang lebih 14 minggu mama jarang makan akibat mual muntah yang mama alami. Rasanya hampir tiap jam rasa lapar mendera. Bapa bilang, itu hal yang baik. Mama tetap harus kuat makan agar kamsehat terus, nak.

Bapa tak mau berat badan mama terus menurun lantaran tak bisa menelan makanan. Apalagi terus muntah. Berat badan mama yang semula 57 kilogram saat bapa dan mama pertama kali ke puskesmas pembantu liliba awal oktober menurun sampai 53 kilogram. Mama dalam keadaan sangat sulit makan waktu itu. Bahkan bapa dilarang pakai parfum. Pernah suatu sore, ketika bapa pergi menonton film bersama sepupu jauh mama yang kuliah di kupang, bapa menyempatkan untuk menyemprot sedikit parfum. Bapa berpikir karena jalan dengan orang lain dan pulangnya aroma parfum tersebut pasti telah menguap, ternyata salah. Begitu bapa menonton tv di dekat mama, mama langsung menyuruh bapa menjauh.

Aroma parfum masih terasa di hidung mama. Bapa terpaksa menukar pakaian dan kembali mandi. Padahal sudah mandi sorenya sebelum ke bioskop. Mama tak bisa tahan dengan aroma yang menyengat hidung. Parfum dan semua kosmetik yang mama punyai, tak pernah dipakainya. Yang ada hanya beberapa wewangian dan bedak bayi. Bahkan bapa pun turut memaki wewangian bayi ketika hendak bepergian. Sabun dan shampo yang biasa dipakai pun berubah dengan sabun dan shampo bayi.


Tak banyak hal yang mau bapa ceritakan kali ini. Di luar, hujan rintik-rintik. Anak-anak ribut di luar sana, sampai Opa – Bapa dari mama—yang sedang menonton televisi menegur. Mereka terlalu ribut dan tak gunakan waktu untuk belajar. Oh iya, sekarang bapa di ende untuk menyelesaikan urusan pekerjaan. Menginap di rumah Opa dan Oma.
 


Tulisan Terbaru

Sera Diri – Salah satu Tahap Perkawinan Tana Zozo.

Ilustrasi dari internet   “saya cintau dengan kau e…” “hmmm… gombal” “Tidak e. Serius” “kalo serius buktinya mana?” “bukti apa? Be...